SOME ARE DREAMERS. SOME ARE REALISTS. BUT WE ALL WELCOME CHANGE. SOME ARE LOVERS. SOME ARE FIGHTERS. WE ALL PUMP THE SAME RED BLOOD INTO OUR VEINS. THIS IS THE WORLD AS I KNOW IT. THE NEW IS IN. I'M FEELING BETTER ALREADY.

Terus Terang, Philips Terang Terus - Tagline Terhebat

Terbukti, great wording power bisa menghasilkan tagline yang kuat dan abadi. [read more]

Petani, Sempit di Lahan Luas

Apa kabar nasib para petani?, sudahkah mereka sejahtera?, apakah mereka merdeka? [read more]

Belajar Kaya Dari Si Miskin Yang Kaya

Singapura adalah tetangga kita paling dekat sekaligus tempat tujuan utama wisata masyarakat Indonesia. Entah kenapa Singapura mempunyai daya tarik tersendiri untuk didatangi. [read more]

Solusi Macet Jakarta?, Gampang, Salahkan Saja Sepeda Motor

2015 Jakarta Lumpuh!, begitu analisis para pengamat di bidang transportasi dan tata kota. [read more]

Peserta Ujian Hanya Satu Orang?, Lucunya Negara Ini.

Headline semua media dalam 7 hari belakangan ini tentulah terfokus pada isu, gonjang-ganjing, dan intrik pemilihan calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (KAPOLRI). [read more]

Sumpah (saya) Pemuda bukan Sampah


Sejujurnya saya ingin sekali menjadi bagian dari generasi baru Indonesia. Generasi yang tidak pernah patah arang. Tapi kenyataannya saya hanyalah bagian dari generasi yang melawan dalam diam yang takut akan kematian.

Tidak ada gunanya cerita heroik tentang Soekarno, Tan Malaka, Syahrir, dan Jendral Soedirman. Karena sikap patah arang kita, mereka-mereka orang besar hanya menjadi wayang usang. Tak ada gunanya mereka jadi legenda perjuangan, jika kita malas berjuang.

Saya tidak ingin menjadi bagian dari pemuda Indonesia yang patah angan. Membiarkan diri terbuai dengan cinta dan imajinasi kasih sayang dari orang asing. Cerita-cerita tentang figur-figur perkasa nan penyayang seolah tidak berguna.

Saya selalu takut jika menjadi bagian dari generasi pemuda Indonesia yang mimpi dan gagasannya taklut karena kelaparan, hilang karena ketidak sanggupan menyentuh pendidikan, hilang moral karena serbuan kultur asing. Saya tidak mau menjadi bagian dari generasi pemuda Indonesia yang abal. Di negeri sendiri hanya menjadi kacung tukang bersih sandal.

Saya yakin pemuda Indonesia tidak mudah dipecah perang saudara. Saya yakin pemuda Indonesia tidak ingin menjadi tentara partikelir yang berlagak pahlawan padahal hanya diperalat elit-elit biadab. Dan saya yakin, pemuda Indonesia bukanlah generasi penjilat pantat-pantat.

Sumpah (saya) pemuda bukan Sampah.

No Response to "Sumpah (saya) Pemuda bukan Sampah"

Post a Comment


Developed and Modified by Kirana™ © 2010 the Content is Still Under Construction